Yang unik dan pasti banyak orang tidak tahu adalah, bahwa ternyata
undur-undur itu sebenarnya larva dari serangga terbang yang mirip dengan
kecapung jarum. Jadi undur-undur itu bukanlah bentuk hewan yang sebenarnya. Undur-undur memiliki nama famili Myrmeleontidae yang berasal
dari bahasa Yunani myrmex(semut) dan leon (singa) sehingga nama Myrmeleontidae
secara harfiah bisa diartikan "semut singa". Famili Myrmeleontidae
sendiri termasuk ke dalam ordoNeuroptera yang dalam bahasa Yunani bisa
diartikan sebagai "sayap jala" atau "sayap berurat". Nama
itu diberikan karena semua serangga dalam ordo ini memiliki dua pasang sayap
transparan dan berurat. Undur-undur memiliki penampilan yang sekilas mirip
dengan capung karena sama-sama memiliki abdomennya panjang dan memiliki dua
pasang sayap transparan berurat pada thoraxnya. Ia bisa dibedakan dengan capung
dengan melihat antenanya yang panjang dan ujungnya sedikit melengkung,
ukurannya yang rata-rata lebih kecil, dan matanya yang terletak di sisi kepala
serta berukuran lebih kecil dibandingkan mata capung. Undur-undur juga tidak
bisa terbang secepat dan selincah capung karena ia pada dasarnya merupakan
penerbang lemah.
Undur-undur memiliki ukuran yang
bervariasi. Jenis undur-undur terbesar di dunia diketahui berasal dari genus
Palpares yang hidup di Afrika dan rentang sayapnya mencapai 16 cm. Spesies yang
terkecil berasal dari wilayah Arabia dan rentang sayapnya hanya sekitar 2 cm.
Mayoritas undur-undur sendiri umumnya berukuran antara 4-10 cm.
DAUR HIDUP DAN REPRODUKSI
Reproduksi terjadi tidak lama setelah undur-undur baru saja keluar dari kepompongnya. perkawinan dimulai ketika sepasang undur-undur jantan dan betina hinggap di pohon. Sepasang undur-undur itu lalu melakukan kopulasi dengan cara saling melekatkan ujung ekornya. Kopulasi bisa berlangsung hingga dua jam lamanya. Undur-undur betina yang sudah kawin selanjutnya akan pergi mencari tempat untuk bertelur dan masih mungkin kembali ke tempat yang sama untuk kembali melakukan perkawinan.
Undur-undur mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan dewasa. Perkembangan undur-undur dimulai ketika betina meletakkan telurnya di dalam tanah berpasir dengan cara mengetuk-ngetuk abdomennya ke dalam tanah dan mengeluarkan telur-telurnya di sana. Di dalam tangkapan, undur-undur betina bisa mengeluarkan telur hingga 20 butir sekali bertelur dan biasanya ia memilih pasir yang bersuhu hangat. Kadang-kadang, undur-undur betina yang sedang menaruh telur di atas pasir tertangkap oleh larva undur-undur lain yang kebetulan membuat jebakan yang berdekatan dengan tempatnya bertelur.
DAUR HIDUP DAN REPRODUKSI
Reproduksi terjadi tidak lama setelah undur-undur baru saja keluar dari kepompongnya. perkawinan dimulai ketika sepasang undur-undur jantan dan betina hinggap di pohon. Sepasang undur-undur itu lalu melakukan kopulasi dengan cara saling melekatkan ujung ekornya. Kopulasi bisa berlangsung hingga dua jam lamanya. Undur-undur betina yang sudah kawin selanjutnya akan pergi mencari tempat untuk bertelur dan masih mungkin kembali ke tempat yang sama untuk kembali melakukan perkawinan.
Undur-undur mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan dewasa. Perkembangan undur-undur dimulai ketika betina meletakkan telurnya di dalam tanah berpasir dengan cara mengetuk-ngetuk abdomennya ke dalam tanah dan mengeluarkan telur-telurnya di sana. Di dalam tangkapan, undur-undur betina bisa mengeluarkan telur hingga 20 butir sekali bertelur dan biasanya ia memilih pasir yang bersuhu hangat. Kadang-kadang, undur-undur betina yang sedang menaruh telur di atas pasir tertangkap oleh larva undur-undur lain yang kebetulan membuat jebakan yang berdekatan dengan tempatnya bertelur.
Telur undur-undur akan menetas menjadi
larva yang bertubuh gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki sepasang taring
panjang di kepalanya. Mayoritas spesies larva undur-undur selanjutnya akan
membuat jebakan di tanah dengan cara bergerak mundur memakai tubuhnya seperti
mata bor dan mulai menggali dengan gerakan spiral hingga akhirnya membentuk
sarang jebakannya yang berbentuk seperti corong (biasa disebut "liang
undur-undur"). Pada sebagian spesies undur-undur semisal Dendroleon
pantheormis, larvanya tidak membuat sarang jebakan, namun hanya bersembunyi di
tempat-tempat tertentu lalu menerkam hewan kecil yang lewat di dekatnya. Hal
yang unik pada larva undur-undur adalah mereka tidak memiliki anus sehingga
ampas sisa-sisa metabolisme tubuhnya akan disimpan dan baru dikeluarkan ketika
mereka sudah menjadi undur-undur dewasa.
Fase selanjutnya dalam pertumbuhan undur-undur adalah fase kepompong atau pupa. Kepompong mereka berupa kumpulan butiran pasir di sekitarnya yang disatukan dengan sutra dari kelenjar di abdomennya. Kepompong ini biasanya terkubur hingga beberapa sentimeter di dalam tanah. Pada fase kepompong terjadi perubahan bentuk di dalamnya dan setelah sekitar satu bulan, undur-undur dewasa akan keluar dan mulai menunggu sayapnya kering sebelum bisa terbang untuk mencari pasangan. Undur-undur dewasa rata-rata berusia antara 20-25 hari, sementara sebagian dari mereka juga diketahui bisa hidup hingga usia 45 hari.
PERILAKU
Undur-undur dewasa jarang terlihat di alam liar karena ia baru aktif keluar di sore hari dan bisa terlihat menggerombol di malam hari saat sedang mencari pasangan kawin. Mereka juga kadang-kadang dianggap sebagai gangguan bagi manusia karena jika hinggap pada seseorang, mereka bisa memberikan gigitan yang cukup menyakitkan walaupun tidak sampai membahayakan.
MAKANAN
Larva undur-undur terkenal sebagai pemangsa yang ganas karena ia memakan hampir segala jenis Arthropoda kecil, terutama semut. Ia berburu secara pasif dengan cara membuat sarang jebakan berbentuk corong, lalu bersembunyi di tengahnya sambil menunggu ada mangsa yang terperosok masuk.
Fase selanjutnya dalam pertumbuhan undur-undur adalah fase kepompong atau pupa. Kepompong mereka berupa kumpulan butiran pasir di sekitarnya yang disatukan dengan sutra dari kelenjar di abdomennya. Kepompong ini biasanya terkubur hingga beberapa sentimeter di dalam tanah. Pada fase kepompong terjadi perubahan bentuk di dalamnya dan setelah sekitar satu bulan, undur-undur dewasa akan keluar dan mulai menunggu sayapnya kering sebelum bisa terbang untuk mencari pasangan. Undur-undur dewasa rata-rata berusia antara 20-25 hari, sementara sebagian dari mereka juga diketahui bisa hidup hingga usia 45 hari.
PERILAKU
Undur-undur dewasa jarang terlihat di alam liar karena ia baru aktif keluar di sore hari dan bisa terlihat menggerombol di malam hari saat sedang mencari pasangan kawin. Mereka juga kadang-kadang dianggap sebagai gangguan bagi manusia karena jika hinggap pada seseorang, mereka bisa memberikan gigitan yang cukup menyakitkan walaupun tidak sampai membahayakan.
MAKANAN
Larva undur-undur terkenal sebagai pemangsa yang ganas karena ia memakan hampir segala jenis Arthropoda kecil, terutama semut. Ia berburu secara pasif dengan cara membuat sarang jebakan berbentuk corong, lalu bersembunyi di tengahnya sambil menunggu ada mangsa yang terperosok masuk.
Bila ada mangsa terjebak masuk ke dalam
perangkapnya namun masih bisa bergerak naik, larva undur-undur akan melempari
mangsanya dengan butiran pasir agar tergelincir. Larva undur-undur mengetahui
kehadiran korbannya dengan cara merasakan getaran dari gerakan korbannya. Larva
undur-undur juga memiliki sepasang rahang tajam dan di ujungnya terdapat lubang
untuk menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsanya untuk membunuhnya, lalu mulai
menghisap cairan tubuhnya. Makanan undur-undur dewasa lebih bervariasi.
Sebagian spesies hidup dengan memakan nektar dari bunga, sementara beberapa
spesies lainnya hidup dengan memakan Arthropoda kecil seperti halnya larva
undur-undur.
sumber: http://geonatureculture.blogspot.com/2010/05/undur-undurjalannya-pun-mundur.html
sumber: http://geonatureculture.blogspot.com/2010/05/undur-undurjalannya-pun-mundur.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar